MAKASSAR-Guna melihat secara langsung proses terkait proses pembuatan pupuk hayati, mahasiswa semester 3 pada Prodi Agroteknologi, Agribisnis, Peternakan dan Kehutanan FAPERTAHUT UMMA mengunjungi PT. Madina Aneka Subur yang berdomisili di Desa Minasa Baji, Kec. Bantimurung, Kab. Maros pada Minggu, 10 Desember 2023.
Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (FAPERTAHUT) merupakan salah satu Fakultas pada Perguruan Tinggi Swasta bertaraf Universitas yang ada di Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan, yakni Universitas Muslim Maros (UMMA).
FAPERTAHUT UMMA memiliki 4 (empat) program studi, diantaranya : Prodi Agroteknologi, Agribisnis, Peternakan dan Kehutanan, yang saat ini jabatan Dekan pada FAPERTAHUT UMMA di Komandoi oleh Bapak Dr. Andi Nur Imran, S. Hut, M.Si.
PT. Madina Aneka Subur yang diketuai oleh Bapak Abd. Asies, S.P mengolah limbah produksi teh gelas menjadi Pupuk Hayati yang dapat dimanfaatkan pada berbagai macam pertanaman.
Pak Asies, sapaan akrabnya, mengemukakan bahwa awalnya limbah produksi teh gelas jadi masalah besar. Masyarakat sekitar menjadi resah adanya ampas atau limbah yang dihasilkan dalam pembuatan teh gelas kemasan.
"Kami melihat banyak material yang tersedia di sekeliling kita. Bisa dari bonggol pisang, sisa rumah tangga, ampas teh, kotoran ternak dan lainnya bisa disulap jadi rupiah dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos lalu kemudian dapat dijual" ujar Pak Asies.
Sementara itu, salah satu pemateri dari PT. Madina Aneka Subur, Ibu Madina menjelaskan kepada Mahasiswa FAPERTAHUT UMMA tentang cara pengembangan Trichoderma.
Dalam arahannya, Ibu Dr. Ir. Nirawati, S. Hut, M.Hut, IPM selaku dosen oengampu menyampaikan pentingnya penggunaan pupuk organik dengan memanfaatkan potensi alam yang terbuang.
Turut hadir mendampingi dalam kegiatan Praktikum tersebut, antara lain: Bapak Dr. Haerul, S.P., M.Si selaku koordinator dosen pengampu juga Ibu Dr. Ir. Nirawati, S.Hut., M.Hut., IPM dan Ibu Dr. Hadija Syukri, S.P., M.P.
Praktikum kali ini, kita akan mempelajari cara pengembangan Trichoderma, pembuatan kompos dari ampas teh, pemanfaatan oupuk dalam tabulampot dengan memperhatikan empat hal di antaranya: perlakuan, nutrisi, hormon, kadar air dan mineral yang dibutuhkan pertanaman, " ungkap Ibu Nirawati.
Baca juga:
Poempida: IDCTA Promosikan Dekarbonisasi
|
Citizen Report : Aswadi Hamid-Mahasiswa UMMA