Bersama Wawali, Danny Pomantoi Bertekad Lakukan Revolusi Pendidikan

    Bersama Wawali, Danny Pomantoi Bertekad Lakukan Revolusi Pendidikan

    MAKASSAR - Pendidikan di Kota Makassar menjadi salah satu konsentrasi Danny Pomanto dalam memangku jabatannya sebagai Walikota Makassar. 

    Bersama pasangannya Wawali Fatmawati Rusdi bertekad melakukan revolusi pendidikan sebagai upaya peningkatan mutu baik tenaga pendidik maupun anak didik.

    Hal tersebut di ungkapkan Danny, saat hadir di peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Amin SMPN 8 Makassar, di Jalan Batua Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (10/9/2021). 

    “Fokus saya di periode ini adalah revolusi pendidikan. Semua anak harus sekolah, jadi ke depan akan di buat sekolah berintegrasi yang mencakup mulai dari tingkatan PAUD, TK, SD hingga SMP, " jelas Danny.

    Dalam kesempatan itu Danny membocorkan konsep pendidikan yang akan diterapkannya nanti.

    “Jadi selain semua anak harus sekolah. Kota Makassar juga akan menerapkan konsep yakni sombere’ smart sikola, yang artinya menerapkan pola pendidikan yang terbuka dan mudah di pahami anak didik. Ini tantangan untuk tenaga pendidik, " tegasnya.

    Usai memberikan sambutannya, Danny nampak melakukan peletakan batu pertama di saksikan oleh kepala sekolah, guru, siswa serta tamu yang hadir. 

    Dalam kegiatan tersebut Danny di dampingi oleh Plt Dinas Pendidikan Makassar Nielma Palamba dan Camat Manggala Andi Fadly.(***)

    makassar sul-sel
    JURNALIS.ID

    JURNALIS.ID

    Artikel Sebelumnya

    Excellent !! Gandeng KT Tunas Baru, FAPERTAHUT...

    Artikel Berikutnya

    Anjungan Pantai Losari Jadi Tempat Perayaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Hendri Kampai: Pemimpin Sejati Meninggalkan 'Legacy', Bukan Janji, Apalagi Hutang
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Ikuti Kami